Waduk Jatiluhur sebagai Destinasi Parawisata
Solusi Berita
KARAWANG | Kabupaten Purwakarta sebagai Pusat Pemerintahan Wilayah IV Propinsi Jawa Barat sangat dikenal sebagai destinasi parawisata yaitu Waduk Jatiluhur. Lokasi Jatiluhur tidak jauh dari kota Purwakarta
Waduk Jatiluhur terletak di Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Waduk Jatiluhur merupakan bendungan terbesar di Indonesia yang membendung aliran Sungai Citarum. Waduk ini memiliki genangan seluas 83 km2 dan keliling 150 km. Waduk Jatiluhur memiliki berbagai fungsi, di antaranya:
- Sumber utama air minum
- Sumber air untuk irigasi
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk daerah Jabodetabek dan sekitarnya
- Tempat pembudidayaan ikan kolam terapung atau keramba
Waduk Jatiluhur dapat digunakan berbagai kegiatan seperti destinasi parawisata , kegiatan kantor seperti diklat dan seminar yang populer di media sosial. Lokasi ini sangat strategis bila melewati tol Jakarta dan tol Bandung menuju Waduk Jatiluhur maka keluar melalui Gerbang Tol Jatiluhur langsung menuju lokasi. Untuk diketahui bersama bahwa waduk jatiluhur dikelola Jasa Tirta II dan disana lokasi sepesial seper water boom, kolam renang, terebongan PLTA dan lain-lain yang sangat mengesankan.
Air yang didatangkan untuk waduk Jatiluhur berasal dari Waduk Saguling dan Cirata dan dapat menampung air berkafasitas 12,9 miliarkubit per tahun dan mengairi sawah kurang lebih 242 ha yang berada di kabupaten Karawang, Bekasi, Subang dan Indramayu. Waduk jatiluhur termasuk waduk yang terbesar di indonesia bahkan Asia ditnjau dengan daya tampung yang sangat maksimal yaitu 12,9 miliar kubit per tahun dan luas genangannya mencapai 4.500 kilometer persegi.
Manfaat air waduk jatiluhur disamping pengairan sawah dan sebagai pengendali banjir di hilir, juga dapat dikonsumsi yang diolah masing-masin Perusahaan Air Milik Daerah masing-masing Kabupaten dan Kota sampai dengan ke Jakarta.
Pada awalnya waduk jatiluhur di gagas oleh mantan Presiden Soekarnao dan dilaksanakan pembangunannya oleh manatan Presiden Soeharto dengan menenggelamkan 15 Desa dan melakukan relokasi penduduk sebanyak 5.004 penduduk. Hal dilakukan pemerintah dala mewujudkan tujuan Pembangunan nasional yang fokus dalam pembangunan ekonomi sektor agraris yang diprioritaskan pembangunan sektor pertanian.
Lokasi waduk jatiluhur yang sangan menarik saat ini adalah perberdayaan ekonomi rakyat melalui budi daya ikan yaitu keramba selanjutnya sebagai destinasi parawisata adanya penataan pengembangan wisata yang lebih baik dan menarik seperti restoran terapung, olah raga air , hotel ,rekreasi air dan fasilitas Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebagai pemasok listrik skala nasional.(B/N)