Sekolah Rakyat Pertama Dibuka di Bekasi 2025: Pendidikan Gratis untuk Anak dari Keluarga Miskin
Solusi Berita
KARAWANG | Sekolah Rakyat pertama direncanakan akan dibuka di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada tahun 2025 dengan menempati aset milik Kementerian Sosial.
Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat siap digunakan dan tahap awal akan dibuka untuk jenjang SMA. Hal ini disampaikannya dalam keterangannya pada Kamis, 6 Maret 2025.
Kementerian Sosial masih menyempurnakan konsep Sekolah Rakyat, dengan mempertimbangkan penggunaan bangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Bekasi sebagai lokasinya. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, telah meninjau langsung fasilitas yang akan mendukung program ini.
Dalam keterangannya pada Selasa, 4 Februari 2025, Agus Jabo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mendirikan Sekolah Rakyat untuk siswa Sekolah Dasar (SD) di STPL. Sekolah ini akan memanfaatkan kompleks Pangudi Luhur 2, yang sebelumnya merupakan pusat rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
STPL sendiri memiliki luas 16 hektar, terbagi dalam tiga kompleks. Jika program ini berjalan, layanan rehabilitasi sosial akan dipindahkan ke kompleks Pangudi Luhur 1 dan 3.
Agus Jabo meninjau berbagai fasilitas, mulai dari asrama, ruang kelas, ruang kantor untuk tenaga pengajar, hingga home theater yang dapat digunakan untuk pembelajaran interaktif. Fasilitas lain seperti meja, kursi, pendingin ruangan, serta sarana olahraga dan kesehatan juga telah dipersiapkan. STPL memiliki lapangan sepak bola, basket, tenis, lintasan jogging, serta klinik pratama yang menyediakan layanan medis, fisioterapi, dan poliklinik umum serta jiwa. Tempat ibadah berupa masjid dan gereja juga tersedia di dalam kompleks.
Sekolah Rakyat: Pendidikan untuk Anak dari Keluarga Miskin
Presiden Prabowo Subianto menggagas Sekolah Rakyat untuk anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang mengalami kemiskinan ekstrem. Program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Menteri Sosial Gus Ipul, sebagai penanggung jawab program, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak kurang mampu, dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Ini adalah bentuk konkret dari upaya Presiden dalam memuliakan orang miskin, serta mendorong mereka untuk bangkit, lebih maju, dan berperan dalam Indonesia Emas 2045,” ungkap Gus Ipul dalam jumpa pers di Kantor Kemensos, Rabu, 5 Maret 2025.
Sekolah Rakyat akan diterapkan dalam jenjang SD, SMP, dan SMA, berbentuk boarding school atau sekolah berasrama yang sepenuhnya gratis. Kurikulumnya akan mengadopsi kurikulum nasional dengan tambahan materi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungannya.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa kurikulum dan tata kelola sekolah akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti).
Gus Ipul menambahkan bahwa akan ada tim seleksi khusus untuk menentukan calon siswa Sekolah Rakyat.
“Persyaratan utama adalah berasal dari keluarga miskin atau miskin ekstrem, dan akan ada tim yang bertugas untuk menyeleksi mereka,” jelasnya. (D/S)