Pemprov Jabar Siapkan Modifikasi Cuaca dan Restorasi Puncak untuk Atasi Banjir
Solusi Berita
KARAWANG | Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyampaikan permohonan maaf jika upaya penanganan banjir belum sepenuhnya memenuhi harapan semua pihak. Hujan deras yang terus menerus telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk Sukabumi, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Cirebon.
Menanggapi peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi hujan lebat pada 10–25 Maret 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan modifikasi cuaca selama 10 hari.
“Mudah-mudahan langkah ini bisa mengurangi curah hujan di wilayah rawan banjir. Kami sudah memprosesnya dan berharap ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak,” ujar Dedi melalui akun Instagram @dedimulyadi71, Minggu (9/3/2025).
Dedi juga berharap upaya tersebut tidak hanya membantu warga Jawa Barat, tetapi juga masyarakat DKI Jakarta, mengingat aliran air dari hulu mengarah ke Bekasi, Karawang, dan Jakarta.
Selain itu, ia mengapresiasi seluruh tim yang bekerja dalam menangani dampak banjir dan berharap mereka diberikan kesehatan dalam menjalankan tugas. “Terima kasih atas dukungan semua pihak, dan mohon doanya agar para petugas diberikan kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Sebagai langkah jangka panjang, Dedi berkomitmen mengembalikan kawasan Puncak ke fungsi alaminya sebagai hutan dan perkebunan untuk meningkatkan daya serap air serta mengurangi risiko banjir. “Saat ini saya fokus membenahi wilayah Puncak agar kembali menjadi hutan dan perkebunan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa bangunan di kawasan Puncak yang mengganggu fungsi resapan air akan dibongkar. “Kawasan ini akan dikembalikan menjadi hutan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi risiko banjir,” tambahnya. (D/S)