Pemkab Karawang Pastikan Rekrutmen RSUD Rengasdengklok Transparan dan Bebas Pungli
Solusi Berita
KARAWANG | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan segera beroperasi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam waktu dekat. Menyambut pembukaan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang tengah melaksanakan proses rekrutmen tenaga kesehatan maupun tenaga non-kesehatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang, Asep Aang Rahmatullah, menegaskan bahwa proses penerimaan dilakukan secara terbuka, objektif, dan bebas pungutan liar. “Seleksi ini murni berdasarkan kemampuan peserta. Sesuai arahan Bupati, rekrutmen harus transparan, adil, dan gratis,” ujarnya di Kantor Dinas Kesehatan Karawang, Selasa (9/9/2025).
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan tawaran pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. Jika ada praktik pungutan, kata Asep, masyarakat diminta segera melaporkan beserta bukti-buktinya. “Bila terbukti ada oknum, apalagi ASN, yang meminta bayaran, sanksi langsung dijatuhkan. Sedangkan untuk non-ASN bisa diproses hukum,” tegasnya.
Untuk memastikan integritas seleksi, Pemkab Karawang bekerja sama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad). Proses rekrutmen, mulai dari pendaftaran hingga penilaian, dilaksanakan secara online untuk menjamin transparansi sekaligus menutup peluang terjadinya kecurangan. Asep juga menekankan bahwa pemerintah memberi prioritas kepada putra daerah Karawang.
Ketua Tim Seleksi, Laili Rahayuwati, menjelaskan bahwa panitia melibatkan tim independen yang memiliki kompetensi tanpa kepentingan tertentu. Seluruh tahapan pun diaudit langsung oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Risiko bagi pelanggar sangat berat karena semua diawasi ketat,” katanya.
Dari 9.876 pendaftar, hanya 350 peserta yang lolos seleksi administrasi. Menurut Laili, sekitar 90 persen di antaranya adalah warga Karawang, dibuktikan melalui verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Ini membuktikan seleksi berlangsung objektif dan sesuai arahan pemda untuk mengutamakan putra daerah,” ujarnya.
Tenaga yang akan diterima sekitar 100 orang, dengan kebutuhan terbesar di bidang perawat, bidan, dan apoteker. Selain itu, RSUD Rengasdengklok juga membutuhkan tenaga non-kesehatan. Antusiasme masyarakat dinilai sangat tinggi, terlihat dari jumlah pendaftar yang hampir mencapai sepuluh ribu orang. (D/S)