Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga dalam Meningkatkan Sinergitas yang Berkualitas dengan Stakeholder tahun 2025
Solusi Berita
KARAWANG | Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), melalui Pusat Pengembangan SDM Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan Keluarga Berencana (Pusbang SDM), resmi meluncurkan layanan pelatihan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pertama pada 2025.
Pelatihan yang dibuka pada Selasa (4/2/2025) ini bertajuk Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas dan berlangsung selama tiga hari. Sebanyak 44 aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2PAP2KB) Kabupaten Banyuasin menjadi peserta dalam kegiatan ini.
Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono, dengan didampingi Kepala Pusbang SDM serta Kepala Dinas P2PAP2KB Kabupaten Banyuasin.
Program Kampung Keluarga Berkualitas bertujuan untuk mendekatkan layanan kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) kepada masyarakat. Program ini menekankan delapan fungsi keluarga serta berperan dalam membangun karakter bangsa melalui konsep keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Sebagai miniatur implementasi program kependudukan, Kampung Keluarga Berkualitas melibatkan berbagai pihak di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN, bekerja sama dengan kementerian, lembaga, pemangku kepentingan, serta mitra kerja terkait. Program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah serta dijalankan hingga tingkat pemerintahan terendah di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Setiyono menegaskan bahwa peningkatan kualitas penduduk menjadi faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia menyoroti pentingnya optimalisasi bonus demografi, sebagaimana diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dengan memastikan bahwa penduduk usia produktif dapat berkontribusi secara maksimal.
Budi juga menekankan pentingnya program Pembangunan Keluarga, terutama dalam upaya mencegah stunting. Menurutnya, anak yang lahir dalam kondisi stunting akan mengalami hambatan dalam produktivitas, termasuk dalam berpikir, bekerja, dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus menjadi prioritas dalam pembangunan keluarga.
Sebagai bagian dari strategi unggulan, Kemendukbangga/BKKBN juga memperkenalkan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yakni layanan daycare berkualitas yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Program ini bertujuan untuk membantu para ibu tetap bekerja tanpa mengorbankan tumbuh kembang anak mereka.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang kependudukan, Kemendukbangga/BKKBN terus memperluas cakupan peserta pelatihan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia. Layanan pelatihan PNBP yang ditawarkan Pusbang SDM mencakup Pelatihan Teknis Substantif Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) Pencegahan Stunting, Pelatihan Teknis Demografi, serta Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas.
Kemendukbangga/BKKBN juga telah mengalami transformasi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Sebagai bagian dari kebijakan strategis periode 2025-2029, lembaga ini berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam pengelolaan dan pelaksanaan program kependudukan. Selain melalui pendanaan APBN, upaya ini juga diperkuat dengan layanan pelatihan berbasis PNBP untuk menjangkau mitra kerja secara lebih luas dan merata.
Dengan berbagai langkah tersebut, Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM guna mendukung pembangunan keluarga yang berkualitas dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. (D/S)