Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi Dorong Perbaikan Ekosistem Koperasi Kredit di Indonesia
Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan komitmennya untuk memperbaiki ekosistem koperasi kredit di Indonesia. Hal ini dilakukan agar koperasi dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam upaya mewujudkan misi tersebut, Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Forum Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI). Dalam sambutannya pada pembukaan Forum GKKI yang digelar secara daring pada Jumat (29/11), Budi Arie menyampaikan apresiasi atas potensi besar yang dimiliki Induk Koperasi Kredit (Inkopdit).
“Inkopdit memiliki 887 koperasi primer dengan anggota individu mencapai 3,5 juta orang serta konsolidasi aset sebesar Rp35,21 triliun. Tentunya ini adalah modal usaha yang sangat baik untuk dikembangkan di masa-masa mendatang,” ujar Budi Arie.
Ia juga menekankan pentingnya forum seperti GKKI untuk memberikan wawasan dalam pengembangan koperasi, khususnya koperasi kredit, di Indonesia. Menurutnya, koperasi kredit memiliki kontribusi signifikan terhadap peningkatan inklusi keuangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan koperasi berkontribusi sebesar 22,5 persen terhadap inklusi keuangan, jauh lebih tinggi dibandingkan lembaga keuangan lain seperti leasing (11,2 persen) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (2,24 persen).
“Data ini menunjukkan bahwa kontribusi koperasi bagi inklusi keuangan sangat besar dan potensial untuk terus ditingkatkan. Sebab, program inklusi keuangan merupakan salah satu dari 14 program prioritas Kementerian Koperasi,” tambahnya.
Budi Arie juga mendorong keterlibatan aktif Inkopdit dan Forum GKKI dalam berbagai program strategis pemerintah, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), penyaluran pupuk dan beras, produksi minyak goreng rakyat, serta pembebasan kredit usaha tani.
Menanggapi langkah tersebut, Banuara, pemerhati koperasi sekaligus Pemimpin Redaksi *Solusi Berita*, menyampaikan pandangannya. Ia menilai kerja sama antara Kementerian Koperasi dengan Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI) dan Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) merupakan langkah strategis untuk memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui program penyediaan makan gratis.
“Sebagai implementasi di lapangan, Inkopdit dapat memberdayakan beberapa koperasi untuk menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) atau program tanggung jawab sosial dalam kegiatan makan gratis. Koperasi-koperasi tersebut juga dapat mengoptimalkan pendistribusian bantuan langsung bagi yang membutuhkan,” ujar Banuara.
Ia menambahkan, Kementerian Koperasi perlu terus meningkatkan sinergitas dan solidaritas dengan GKKI serta Inkopdit dalam membangun budaya berbagi makan gratis bersama berbagai komunitas. “Langkah ini menjadi wujud nyata bagaimana koperasi bisa berkontribusi langsung bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi yang solid dan program yang terarah, koperasi di Indonesia diharapkan dapat semakin berkembang sebagai pilar utama perekonomian nasional. (B/N)