Mendagri Tito: Indonesia Kini Mirip China 1998, Optimistis Jadi Negara Maju 2045
Solusi Berita
KARAWANG | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini memiliki kemiripan dengan China pada tahun 1998.
Ia mengaitkan hal tersebut dengan visi Indonesia Emas 2045 yang tengah dicanangkan oleh pemerintah.
“Pada 1998, pembahasan global banyak berfokus pada ancaman dan kebangkitan China,” ujar Tito pada Rabu (12/3).
Menurutnya, berbagai analisis di masa itu memperkirakan bahwa dalam 25 tahun China akan sejajar dengan Amerika Serikat, bahkan berpotensi melampauinya.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 1998, beberapa kota besar di China seperti Beijing dan Shanghai masih tertinggal dibandingkan Jakarta. Ia melihat sendiri kondisi masyarakat yang masih banyak menggunakan sepeda, pemukiman kumuh, serta sungai yang kotor.
“Saat itu, saya bisa mengatakan Jakarta lebih baik dibandingkan China,” katanya.
Namun, ketika kembali ke China pada tahun 2024, ia menyaksikan perubahan besar. Beijing kini sebanding dengan Washington DC, dengan sistem transportasi bawah tanah yang bersih dan sangat efektif. Sementara itu, Shanghai telah berkembang hampir setara dengan New York.
Tito juga menyoroti keunggulan China dibandingkan Amerika Serikat dalam hal transportasi umum, terutama kereta cepat. Saat ini, China bahkan sedang mengembangkan kereta dengan kecepatan mencapai 500 kilometer per jam.
“Inilah yang ingin saya tekankan sebagai sumber optimisme. Pada 1998, banyak yang menganggap hampir mustahil China bisa menyamai Amerika dalam 25 tahun, tetapi faktanya kini mereka telah mencapainya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Tito mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk optimistis bahwa Indonesia juga bisa menjadi negara maju pada 2045.
“Kita harus yakin dengan potensi yang ada. Kuncinya adalah menjaga stabilitas politik dan keamanan, memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, melakukan inovasi, serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya. (D/S)