Mahasiswa Unisma Bekasi Meninggal saat Mengikuti Diklatsar Mapala di Pegunungan Sanggabuana Karawang
Solusi Berita
KARAWANG | Seorang mahasiswa Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi dilaporkan meninggal dunia di Pegunungan Sanggabuana Karawang, Jumat, 27 Desember 2024 pukul 17.30 WIB. Korban mengembuskan nafas terakhir saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) sebagai mahasiswa pencinta alam (Mapala).
Berdasarkan informasi, kata Komarudin, Diklatsar ini sudah berlangsung pada 22 Desember 2024 dan diikuti oleh 6 peserta dengan panitia dari senior sebanyak 10 orang.
“Dari keterangan Ranger, korban meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki berinisial MATH, dengan tinggi badan lebih dari 170 km, berat badan sekitar 90 km,” ujarnya, Minggu, 29/12/2024.
Ia menjelaskan, pihaknya mendapat informasi terkait adanya mahasiswa yang pingsan dalam kegiatan Diklatsar Unisma Bekasi dari seorang mahasiswa yang ada di sekitar lokasi.
Pada saat itu, Sanggabuana Wildlife Ranger bersama mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang melakukan penelitian sejak tanggal 18 Desember 2024 dan baru 2 hari pindah ke Camp Pancuran Kejayaan.
“Kita lagi penelitian bersama dengan anak-anak IPB sejak 18 Desember 2024, pas di Pancuran Kejayaan, kita melihat ada anak turun kebawah, kemudian naik lagi, setelah kita tanya baru ada info yang pingsan, dan sedang Diklatsar,” ungkap Komarudin.
Menerima laporan itu, anggota Sanggabuana Wildlife Ranger bersama dengan 8 mahasiswa IPB 8 bergerak untuk menolong korban yang berada di jalur pendakian dengan ketinggian sekira 1000 Mdpl.
“Sesampainya di lokasi, kami menemukan korban dalam posisi tetlentang ditutupi jas hujan. Medan tempat korban tergeletak merupakan lerenggunung yang miring dan terganjal akar pepohonan,” ujar Komarudin, Sabtu, 28 Desember 2024.
“Setalah seniornya datang, baru kita putuskan untuk dievakuasi ke bawah ke kampung untuk dibawa ambulan. Pada saat kejadian, panitia di TKP ada 3 orang, sisanya 7 orang ada dibawah. Karena Unisma sendiri mempunyai basecamp atau Villa di Desa Mekarbuana,” bebernya.
Ia menungkapkan, informasi yang didapat dari masyarakat, sebelum meninggal, korban sempat mengalami kesurupan dan mengamuk. “Sebelum pingsan, korban sempat kesurupan dan kemudian ditemukan meninggal dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tegalwaru, Iptu Atta mengatakan bahwa kegiatan Diklatsar Mapala Unisma ini tidak ada pemberitahuan ke Polsek Tegalwaru.
Disisi lain, pihak Perhutani, melalui Asper BKPH Pangkalan Karyana juga menginformasikan, tidak ada pemberitahuan terkait Diklatsar Mapala Unisma ini. “Yang ada izin dan pemberitahuan hanya kegiatan penelitian keanekaragaman hayati dan penelusuran gua yang dilakukan oleh mahasiswa dari IPB,” tandasnya.(D/S)