Kemdiktisaintek dan Perpusnas RI Bersinergi: Perluas Akses Jurnal dan Literasi Akademik
Solusi Berita
KARAWANG | Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) telah menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama dalam bidang perpustakaan.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyoroti bahwa selama ini langganan jurnal akademik di perguruan tinggi masih terfragmentasi dan belum terkoordinasi dengan baik. Ia berharap kolaborasi ini dapat menciptakan sistem langganan jurnal dan akses sumber daya akademik yang lebih terstruktur.
“Dengan kerja sama ini, mahasiswa, dosen, dan peneliti akan lebih mudah mengakses berbagai sumber ilmu pengetahuan, mulai dari jurnal, buku, hingga karya ilmiah seperti tugas akhir, tesis, dan disertasi. Semua akan terintegrasi dalam satu sistem pusat, sehingga cukup mengunjungi Perpusnas untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan,” ujar Brian dalam pernyataan resminya pada Kamis (13/3/2025).
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan perpustakaan sebagai ruang yang nyaman dan menarik bagi mahasiswa. Selain itu, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada penguatan bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), sehingga perpustakaan dapat menjadi salah satu sarana utama dalam mendukung peningkatan literasi STEM di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Perpusnas RI, E. Aminudin Aziz, menegaskan bahwa visi Perpusnas yang baru, yaitu “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa,” harus dirasakan manfaatnya oleh akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas. Ia berharap kerja sama ini dapat memperluas akses pengetahuan dan meningkatkan kualitas literasi nasional.
Kolaborasi antara Kemdiktisaintek dan Perpusnas RI mencakup berbagai aspek, termasuk pengembangan bahan perpustakaan, peningkatan layanan informasi, penguatan sumber daya perpustakaan, serta pengembangan teknologi dan SDM di bidang perpustakaan.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menambahkan bahwa kerja sama ini mendukung implementasi Skema Satu Bangsa Satu Langganan (One Nation One Subscription/ONOS), yang bertujuan memberikan akses luas terhadap jurnal ilmiah dan publikasi internasional bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam skema ini, Kemdiktisaintek akan membeli lisensi pangkalan data ilmiah yang pengelolaannya diserahkan kepada Perpusnas. Togar menjelaskan bahwa selama ini langganan jurnal akademik dilakukan secara terpisah oleh masing-masing perguruan tinggi, sehingga kurang efisien dan tidak merata. Dengan sistem yang lebih terintegrasi, akses ke jurnal berkualitas dapat diperluas ke seluruh institusi pendidikan tinggi di Indonesia. (D/S)