DPPKBN Karawang Gelar Harganas ke-32, Fokus pada Pencegahan Stunting dan Penguatan Keluarga
Solusi Berita
KARAWANG | Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nasional (DPPKBN) Kabupaten Karawang menggelar acara peringatan di Plaza Pemda Karawang. Kegiatan ini mengangkat tema “Dari Keluarga untuk Karawang Maju” dan dihadiri langsung oleh Bupati Karawang Aep Syaepuloh, jajaran pemerintah daerah, serta Kepala DPPKBN Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Aep menyampaikan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membangun daerah. Ia menekankan bahwa pembangunan sejati dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga.
“Meja makan bukan sekadar tempat makan, tapi menjadi ruang diskusi penting dalam keluarga. Pelukan ibu dan bimbingan ayah membentuk karakter anak yang menjadi penentu masa depan Karawang,” ujar Bupati.
Tema acara dinilainya sejalan dengan arah pembangunan Kabupaten Karawang yang menempatkan keluarga sebagai pilar utama. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Kepala DPPKBN Karawang, terutama dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) yang dirasakan manfaatnya hingga tingkat RT dan RW.
Bupati Aep juga mengenang berbagai inisiatif yang telah dijalankan saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati, khususnya dalam upaya menekan angka stunting. Ia menilai bahwa kerja sama lintas sektor telah membawa hasil yang signifikan.
Menjelang berakhirnya masa jabatan Kepala DPPKBN Karawang, Sofiah, Bupati menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusinya selama ini. Ia menegaskan bahwa meskipun tantangan ke depan cukup besar, terutama dalam hal penurunan stunting, Pemkab Karawang tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.
Bupati juga mengungkapkan bahwa sekitar 49 persen penduduk Karawang adalah perempuan, menunjukkan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan keluarga dan daerah. Untuk menekan angka stunting, ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan melaksanakan program intervensi mulai Agustus hingga Desember, dengan melibatkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), Dinas Kesehatan, serta sektor sanitasi.
Salah satu program unggulan yang akan dijalankan adalah pemberian dua butir telur dan makanan tambahan setiap hari kepada anak-anak yang terindikasi stunting.
“Dengan gizi yang cukup, anak bisa segera keluar dari kondisi stunting. Penanganan stunting sebetulnya tidak sulit, asalkan dilakukan sejak dini,” pungkas Bupati. (D/S)