Disdikpora Karawang Salurkan Bantuan Pendidikan dan Digitalisasi Sekolah Rp12,2 Miliar
Solusi Berita
KARAWANG | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) mengalokasikan anggaran Rp12,2 miliar untuk program pendidikan kesetaraan, bantuan bagi anak tidak sekolah (ATS), serta hibah perpustakaan digital.
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan, menjelaskan dana tersebut disalurkan langsung kepada lembaga dan siswa penerima manfaat. Sebanyak 54 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) memperoleh Rp2 miliar, sedangkan 3.018 siswa Paket A, B, dan C menerima dukungan biaya operasional, uang saku, hingga transportasi senilai Rp4,89 miliar.
“Bantuan ditransfer langsung ke rekening siswa, by name by address, tanpa perantara pihak ketiga agar lebih aman dan transparan,” kata Wawan, Minggu (7/9/2025).
Adapun rinciannya, siswa Paket A mendapatkan Rp1,31 juta per tahun untuk 326 orang, Paket B Rp1,52 juta untuk 1.444 orang, dan Paket C Rp1,82 juta untuk 1.248 orang.
Selain itu, Pemkab Karawang bekerja sama dengan Generasi Cerdas Indonesia (GCI) menyalurkan hibah perpustakaan digital kepada 214 SMP negeri maupun swasta. Setiap sekolah memperoleh fasilitas e-book senilai Rp25 juta dengan total bantuan Rp5,3 miliar. “Alhamdulillah, seluruh SMP di Karawang kini sudah memiliki perpustakaan digital. Siswa bisa mengakses gratis melalui barcode, sementara guru juga mendapatkan pelatihan,” tambahnya.
Program ini, lanjut Wawan, sekaligus mendukung transformasi digital pemerintah, sejalan dengan capaian Karawang yang menempati peringkat kedua nasional dalam Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Manfaatnya tidak hanya dirasakan siswa, tetapi juga berdampak pada peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia menegaskan, bantuan tersebut selaras dengan prioritas Bupati Aep Syaepuloh dan Wakil Bupati Maslani dalam meningkatkan tiga indikator utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM): pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. “Kesehatan sudah tercapai melalui UHC, ekonomi ditopang oleh UMKM, sementara pendidikan difokuskan lewat program PKBM dan beasiswa non-formal ini. Harapannya bisa memberi manfaat luas bagi masyarakat Karawang,” tutup Wawan. (D/S)