Bupati Karawang Ancam Copot Kepala Sekolah yang Paksa Pembelian Seragam dan LKS
Solusi Berita
KARAWANG | Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menegaskan akan memberhentikan kepala sekolah yang terbukti memaksa siswa membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) maupun seragam di sekolah.
Menurutnya, pembelian seragam harus menjadi pilihan bebas orang tua tanpa ada paksaan dari pihak sekolah.
“Tidak boleh ada unsur pemaksaan dalam pembelian seragam atau LKS. Orang tua berhak memilih tempat membeli sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan mereka,” kata Aep pada Selasa (22/7/2025).
Ia menekankan, aturan ini berlaku mutlak bagi sekolah negeri. Sedangkan untuk sekolah swasta, Pemkab Karawang hanya bisa mengimbau, mengingat kewenangan pengelolaan berada di tangan yayasan masing-masing.
“Kami menghormati otonomi sekolah swasta, tapi tetap mengharapkan mereka tidak memberatkan orang tua dengan kebijakan sepihak,” jelasnya.
Bupati Aep juga memastikan, tidak boleh ada intervensi sekolah terkait tempat pembelian perlengkapan sekolah.
“Silakan orang tua membeli di Pasar Johar, Cikampek, toko lokal, atau tempat mana pun yang dianggap sesuai. Yang jelas, tidak boleh diwajibkan beli di satu tempat tertentu,” tegasnya.
Menurut Aep, kebijakan ini diambil demi menjaga transparansi, keadilan, serta meringankan beban ekonomi masyarakat di awal tahun ajaran.
Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor bila menemukan adanya paksaan atau pengaturan yang merugikan orang tua siswa.
“Kalau ada yang merasa diarahkan atau dipaksa membeli di tempat tertentu, laporkan langsung ke saya. Pemkab akan menindaklanjuti,” ujarnya.
Aep menegaskan tidak akan mentolerir kepala sekolah yang melanggar ketentuan tersebut.
“Jika ada kepala sekolah yang melanggar, saya siap mengambil tindakan tegas, termasuk pencopotan. Ini komitmen kami menciptakan dunia pendidikan yang bersih dan berpihak pada masyarakat,” katanya.
Ia berharap, dengan langkah tegas ini, tahun ajaran baru di Karawang berlangsung kondusif, adil, dan nyaman bagi semua pihak.
“Mari kita jaga bersama-sama integritas dunia pendidikan di Karawang agar tercipta lingkungan belajar yang sehat dan berkualitas,” tutupnya. (D/S)