Anjloknya Kunjungan Wisata di Karawang Selatan: Efek Berantai Krisis Infrastruktur dan Kebijakan
Solusi Berita
KARAWANG | Sejumlah destinasi wisata di wilayah Karawang Selatan, Jawa Barat, menghadapi ancaman penutupan akibat penurunan drastis jumlah pengunjung yang mencapai 50% hingga 70%. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat, kondisi infrastruktur jalan yang rusak, hingga larangan kegiatan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Salah satu lokasi wisata yang terdampak parah adalah Kampung Turis, yang berada di kaki Gunung Sanggabuana, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang. Menurut Hari, pengelola Kampung Turis, penurunan jumlah wisatawan sudah berlangsung cukup lama dan memburuk sejak libur panjang Idulfitri.
“Masalah ini muncul dari berbagai faktor. Pertama, adanya pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat. Kedua, kondisi jalan utama menuju kawasan wisata banyak yang rusak dan berlubang, bahkan saat Lebaran lalu jembatan penghubung utama sempat terputus. Ketiga, surat edaran larangan study tour dari Pemprov Jabar juga berdampak besar pada sektor ini,” jelas Hari, Minggu (8/6/2025).
Karena situasi tersebut, pengelola terpaksa menutup beberapa fasilitas seperti kedai dan wahana, serta mengurangi jumlah tenaga kerja. Beberapa pengelola wisata lainnya bahkan dilaporkan sudah menutup usaha mereka secara total.
Hari menyebutkan bahwa masa libur Idulfitri yang biasanya menjadi puncak kunjungan wisata justru menjadi titik terendah. “Hampir seluruh objek wisata di Karawang Selatan sepi pengunjung saat Lebaran, karena jembatan penghubung utama terputus,” ungkapnya.
Untuk bertahan, pihak pengelola mencoba menjalin kerja sama dengan agen perjalanan dari luar daerah seperti Jakarta dan Tangerang. Namun, langkah ini belum cukup untuk mengatasi anjloknya jumlah wisatawan. “Kalau kondisi ini terus dibiarkan tanpa ada dukungan dari pemerintah daerah, bukan tidak mungkin pariwisata Karawang Selatan akan benar-benar mati. Kami sangat berharap adanya solusi konkret dari pemerintah,” tegas Hari.
Di sisi lain, Bayu, pengunjung asal Cikarang Timur, mengaku kecewa dengan buruknya infrastruktur jalan menuju objek wisata. “Saya senang berkunjung ke Kampung Turis karena suasananya sejuk dan ramah keluarga. Tapi sayangnya, jalan menuju ke sana banyak yang berlubang, terutama di sekitar wilayah Taman Mekar,” keluhnya. (D/S)