Bupati Karawang Serukan Banyusari Tetap Jadi Sentra Ikan Pindang
Solusi Berita
Karawang, Jawa Barat – Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengajak warga Kecamatan Banyusari untuk terus mempertahankan identitas mereka sebagai penghasil ikan pindang. Sebagian besar masyarakat di Banyusari bekerja sebagai nelayan dan petani.
“Banyusari sudah dikenal sebagai daerah penghasil ikan pindang. Ini adalah ciri khas yang harus kita jaga,” ujar Bupati Aep saat ditemui di Karawang, Senin. Ia menambahkan bahwa menjaga identitas ini tidak hanya penting untuk budaya, tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. “Dengan mempertahankan produksi ikan pindang, kita bisa meningkatkan perekonomian warga,” katanya.
Menurut data Dinas Perikanan Karawang, Desa Cicinde di Banyusari telah ditetapkan sebagai kampung pindang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Setiap hari, industri rumah tangga di desa ini mampu mengolah 25-50 kilogram ikan pindang, dengan total produksi mencapai 1 ton per hari. Ikan pindang dari Banyusari didistribusikan ke berbagai daerah di Jawa Barat dan Banten.
Namun, saat ini Pemkab Karawang belum memiliki unit pengolahan ikan yang diperlukan untuk mendukung para pengusaha lokal. Unit pengolahan ini penting untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi, higienis, dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). “Unit pengolahan ikan adalah syarat penting yang harus dipenuhi oleh setiap Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) agar bisa mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan,” tambahnya.