Komdigi Perkuat Etika AI, RI Dorong Kolaborasi ASEAN dan Global
Solusi Berita
KARAWANG | Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus menyempurnakan mekanisme evaluasi guna memastikan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) nasional tetap sejalan dengan prinsip etika. Mekanisme tersebut akan dituangkan dalam Pedoman Etika AI melalui sistem pelaporan insiden dan pemantauan mandiri (self-assessment) oleh para pengembang.
“Evaluasi penerapan pedoman etika akan dilakukan bertahap agar tata kelola AI di Indonesia berjalan etis dan bertanggung jawab,” ujar Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kemkomdigi, Aju Widya Sari, Minggu (7/9/2025).
Menurut Aju, pemerintah juga menyiapkan Buku Putih Peta Jalan AI Nasional dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Harmonisasi kebijakan dan kolaborasi multipihak dinilai menjadi kunci agar inovasi AI berkembang sejalan dengan isu etika global.
Dalam draf Pedoman Etika AI, sejumlah nilai utama ditetapkan, antara lain inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, transparansi, akuntabilitas, perlindungan data pribadi, keberlanjutan lingkungan, serta penghormatan terhadap kekayaan intelektual. Penerapan nilai-nilai tersebut diyakini memberi tiga manfaat utama: keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Di sisi lain, Indonesia juga aktif mendorong penerapan Readiness Assessment Methodology (RAM) yang digagas UNESCO sebagai panduan etika AI internasional. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyampaikan hal ini saat bertemu negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik di Brdo Congress Centre, Slovenia, Selasa (6/2/2024).
“AI berdampak bagi seluruh umat manusia, sehingga tidak boleh ada negara yang terlalu dominan mengatur negara lain. Prinsip no one left behind harus diterapkan,” tegas Nezar.
Ia mengakui belum semua negara di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik siap menjalankan panduan etika tersebut. Namun, Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi, termasuk dalam penguatan kapasitas SDM guna menghadapi perkembangan tata kelola AI secara global. (D/S)