Dinsos dan Diskop Karawang Latih Difabel Kuasai Pemasaran Digital
Solusi Berita
KARAWANG | Dinas Koperasi dan UKM bersama Dinas Sosial (Dinsos) Karawang mengadakan pelatihan digital marketing khusus bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas.
Kegiatan berlangsung pada 20–21 Agustus 2025 di Aula UPPKH Dinsos Karawang dengan peserta dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), dan Sahabat Disabilitas Karawang (Sadika).
Pelatihan menghadirkan pakar internet marketing nasional, Rinov Waludyantoro, yang membawakan materi strategi pemasaran digital, pemanfaatan media sosial, hingga pengembangan usaha berbasis teknologi. Peserta yang sebagian besar sudah memiliki usaha kecil tampak antusias mengikuti seluruh sesi.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Karawang, Dindin Rachmady, menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas. Berdasarkan data SUSENAS 2023, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa, mayoritas berada di usia produktif namun masih banyak yang belum memiliki pekerjaan tetap. Menurutnya, wirausaha menjadi solusi strategis agar penyandang disabilitas mandiri secara ekonomi.
Plt. Kabid Dinas Koperasi dan UMKM Karawang, Leoni Wisnuwardhani, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan kualitas kewirausahaan daerah. Tujuannya bukan hanya memperkuat usaha yang ada, tetapi juga mendorong lahirnya wirausaha baru dari kelompok masyarakat, termasuk perempuan, pemuda, dan difabel.
“Peningkatan kapasitas digital marketing penting di era pergeseran pasar ke ranah online. Harapannya, pelaku usaha disabilitas mampu memperluas jangkauan pasar hingga tingkat nasional bahkan internasional,” jelas Leoni.
Sementara itu, Asep R. Sundapura dari Smesgo Inkubator menilai penyandang disabilitas di Karawang memiliki potensi besar dalam berwirausaha. Sebagian besar peserta dinilai sudah memiliki produk maupun jasa, dan pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pemasaran.
Ketua NPCI Karawang, Andi Mahendra, menyebutkan sebanyak 25 pelaku usaha difabel mengikuti kegiatan tersebut. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan secara maksimal untuk mengembangkan usaha.
“Pelatihan ini benar-benar bermanfaat sebagai bekal berharga bagi teman-teman disabilitas untuk terus berkembang,” ungkap Andi. (D/S)