9 Tuntutan ASN PPPK dan Honorer: Harapan Baru untuk Kesejahteraan Guru dan Tendik di Riau
Solusi Berita
KARAWANG | Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dan tenaga honorer menyampaikan sembilan tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan ini disampaikan oleh Ketua ASN PPPK Guru 2022 Provinsi Riau, Eko Wibowo, dalam audiensi bersama Komisi V Bidang Pendidikan DPRD Riau dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau pada 20 Januari 2025.
“Kami, ASN PPPK dan honorer, baik guru maupun tenaga kependidikan (tendik), akan terus memperjuangkan tuntutan ini hingga pemerintah mengabulkannya,” ujar Eko Wibowo, yang akrab disapa Ekowi, kepada JPNN pada Selasa (28/1).
Berikut sembilan tuntutan yang diajukan ASN PPPK dan honorer:
- Perpanjangan SK PPPK hingga usia pensiun.
- Kesetaraan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) antara PNS dan PPPK sesuai Permendagri Nomor 15 Tahun 2025. Ekowi menegaskan agar besaran TPP atau tunjangan kinerja untuk PNS dan PPPK pada kelas jabatan yang sama tidak dibedakan.
- Hak pensiun bagi ASN PPPK.
- Peluang karier ASN PPPK menjadi PNS agar dapat lebih berkontribusi di organisasi perangkat daerah (OPD).
- Penyetaraan gaji berdasarkan golongan pendidikan, seperti lulusan S1 (golongan IX), S2 (golongan X), dan S3 (golongan XI).
- Validasi dan pencairan tunjangan profesi guru (TPG) PPPK yang SK-nya berbeda dengan sertifikat pendidik (serdik), khususnya SK PPPK P1, yang hingga kini masih bermasalah.
- Pengangkatan penuh waktu bagi guru dan tendik honorer berstatus kode R3 (honorer database yang ikut seleksi PPPK 2024 tetapi tidak mendapat formasi), menolak sistem kerja paruh waktu.
- Penempatan PPPK 2024 di sekolah induk dan dekat domisili sesuai KTP, baik untuk tahap pertama maupun kedua, serta memastikan penempatan yang tidak jauh dari tempat tinggal.
- Relokasi guru P1 PPPK 2021 dan 2024 yang kini ditempatkan jauh dari keluarga agar dapat lebih dekat dengan mereka.
Eko juga berharap Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, yang akan dilantik pada 6 Februari 2025, dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di Riau.
“Kami percaya Bapak Wahid peduli pada pengembangan SDM guru dan tendik demi memajukan pendidikan di Riau menjadi lebih hebat, maju, dan unggul,” tutup Eko, yang merupakan guru PPPK bergelar Master. (D/S)